Sabtu, 03 Maret 2012

Kota Tua


Aku terdampar di kota tua ini
Di sini cukup menyeramkan
Hanya ada bayang dan jejak langkahku
Ketakutan terus menghantuiku
Kejam, mungkinkah ada kehidupan di kota seperti ini
Semuanya hancur dan tak meninggalkan prasasti
Yang dapat menjadi petunjuk bagiku untuk mengetahui seluk beluk kota tua ini

Sejenak ku ikuti langkah terakhirku
Dari lorong gelap aku melangkah
Berdinding besi yang berkarat atap-atap rumah kaca
Juga terdapat lapisan emas di sekeliling pagarnya
Sepertinya kota ini kelihatan kota yang berpenduduk kaya raya
Hampir sulit kutemukan tanah kosong disini
Semuanya berlantaikan keramik kaca dan gedung pecakar langit bertebaran

Sengatan sinar matahari memaksaku menyusun rencana untuk berteduh
Untung kutemui koridor kaca yang sedikit menolong kulitku
Tapi kepalaku tetap terasa pusing oleh sengatan matahari
Aku pun berlari ke salah satu rumah mewah yang berlapiskan hiasan cermin,
Bertebaran lukisan lelaki garang bersenjatakan api, bermantel bulu dan berdiri gagah
Di depan mobil-mobil mewahnya.
Sungguh kekayaan yang menakjubkan.

Aku berjalan ke lantai atas dan aku terkejut dengan apa yang kulihat
Di sana berserakan tengkorak yang bertebaran hingga di atas lampu gantung
Di dekat tengkorak-tengkorak tersebut bertebaran tabung gas
Mereka menyatu bagaikan satu nafas.

Di sini tak ada belatung ataupun bekas daging bahkan jejak darah pun tak ada
Semuanya bersih, habis
tinggal darahku yang mengering dan kulitku yang mengeriput
nafasku mulai tersengal dan tubuhku terasa kaku
pikiranku mulai melayang entah ke mana
satu tujuan yang kudambakan
aku ingin berteduh di bawah pohon, memimum setetes air dan menghirup udara segar
aku ingin hidup.

Tao


Namanya Tao
Ia seorang petani, nelayan dan peternak
Ia sangat benci pada binatang
Sehingga hari yang membahagiakan baginya
Adalah saat memotong ternak, memanen ikan dan menangkap tikus sawah

Ada satu hal yang paling ia benci dari sikap tetangganya pecinta binatang
Tetangganya orang kaya dan menjadi pemborong hasil ternak, ikan dan tikus sawah
Tao butuh makan dan makan butuh duit
Lalu kapan ia bisa menikmati hari indahnya?

Sebuah Kata Basa-Basi


Cinta ini dapat menguatkanku
Cinta ini adalah kehidupanku
Cinta ini adalah cerita “tai babi”

Dari ketiga kalimat itu manakah yang paling indah?
Indah dipandang dan indah dirasakan
Sesuatu yang indah pasti nyaman untuk didengar
Keindahan bukanlah kemunafikan
Dan keindahan bukanlah sebuah omong kosong
serta keindahan itu menyuburkan.

Babi Hutan


Ada seekor babi hutan
Ia tak buas dan berperilaku manis

Kalau engkau memandang babi itu
Tolong jangan panggil ia babi
Panggil saja namanya Helen, Karyo, Jono
Atau apa saja yang kau anggap hewani

Ia hanya seekor babi
Itu kata orang-orang yang mengataiku tergila-gila sama babi ini
Ia suka merusak tanaman
Kata petani yang melihatku sedang mengelus tubuhnya
Ia tak layak hidup
Itu muncul dari seorang gipsi

Dan aku tetap mengatakannya
Engkau babi yang manis
Karena namamu Ahli Hutan

Romantika di Tepi Gunung


Kutulis romantika ini sebagai kado istimewa untukmu
Tak banyak isinya dan tak bagus bentuknya

Semoga engkau mengerti arti romantika ini
Sesuatu yang mendasar dalam hidup
Tentang persahabatan, kesendirian dan kehidupan

Titik

Tangis Untuk Sehembus Nafas


Rintik hujan di sore ini
Sedikit membuatku pilu.
Aku sudah terlanjur masuk ke dalam ruangan ini.
Tanpa mengerti begitu sesaknya ruangan ini
Sedikit membuatku berpikir lama
Kenapa ada nafas-nafas lain
Yang menjejali ruanganku.
Aku cemburu…
Aku ingin keluar dari ruangan ini
Dan tak mau mengunjunginya lagi.
Tak ada yang peduli padaku
Meski aku memberikan penghidupan baginya
Kenapa ia rela membayar
Untuk nafas lain yang mencelakakannya
Aku ingin pergi.
Tapi kalau aku pergi
Mungkinkah nafas yang lain ini
Dapat menggantikanku?
Ah bingung…